KAIDAH DALAM PENGKAFIRAN – HAKIKAT IMAN #1

Dari kitab yang berjudul “At Takfiir wa Dhowabithhu“, tentang Kaidah-Kaidah Dalam Pengkafiran, ditulis oleh Syaikh DR. Ibrahim ar-Ruhaili, حفظه الله تعالى.

Alhamdulillah.. wash-sholaatu was-salaamu ‘alaa Rosuulillah..

Kita sekarang masuk ke kitab baru..  yang berjudul “At Takfiir wa Dhowabithhu“, yang ditulis oleh Syaikh DR. Ibrahim ar-Ruhaili, حفظه الله تعالى.

Kitab ini membahas tentang masalah kafir-mengkafirkan dan batasan-batasan serta kaidah-kaidahnya.

Sebuah kitab yang sangat kita butuhkan dizaman ini, karena dizaman ini kita lihat banyak orang yang sangat mudah mengkafirkan tanpa melihat batasan-batasannya.

Disini Beliau membuka dengan, pembahasan yang pertama, “yaitu tentang selayang pandang tentang hakikat iman menurut ahlussunnah dan firqoh-firqoh yang sesat, agar kita mengetahui perbedaan masalah iman menurut ahlussunnah dengan firqoh-firqoh sesat.”

Beliau akan memulai pembahasan dari sini dulu.
Beliau berkata, “manusia berbeda pendapat tentang hakikat iman yang Syar’i menjadi beberapa pendapat”

1⃣ Yang pertama adalah pendapat ahlussunnah wal jama’ah yang wajib kita yakini. Karena inilah yang diyakini oleh Rosulullah dan para sahabatnya, dan para Ulama-Ulama yang mengikuti mereka.

Kata Beliau:
“Ahlussunnah wal jama’ah meyakini bahwa iman adalah keyakinan dengan hati, ucapan dengan lisan dan amalan dengan anggota badan”

⚉ Imam Ahmad berkata, “Iman adalah ucapan dan perbuatan, bertambah dan berkurang” (Dalam Kitab Assunnah yang ditulis oleh Abdullah bin Imam Ahmad jilid 1 hal 307)

Disini Imam Ahmad mengatakan bahwa iman adalah ucapan dan perbuatan. Ucapan adalah ucapan hati dan lisan. Sedangkan perbuatan mencakup perbuatan hati, perbuatan lisan dan perbuatan anggota badan.

⚉ Berkata Abu Bakar Ajurri dalam Kitab Beliau Assyari’ah Babul Iman (bab Al Iman).
Beliau menyebutkan dalam bab iman itu sebuah Bab keyakinan, “bab keyakinan bahwa iman adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, mengamalkan dengan anggota badan, dan tidak menjadi mukmin (maksudnya mukmin yang sempurna) kecuali dengan berkumpul padanya tiga perkara tersebut.” (Dalam Kitabu Syari’ah jilid 2, hal 611)

⚉ Berkata Al Hafiz Abu Bakar Al Ismail, ketika mensifati keyakinan ahlussunnah, beliau berkata, “Ahlusunnah berkeyakinan
Iman adalah ucapan, perbuatan dan keyakinan (pengetahuan).
Bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.”
(Dalam Kitab ‘Itikot Ahlissunnah hal 39)

⚉ Berkata Abu Utsman Ismail Ashabuuny dalam Kitab Aqidatulsalaf wa Sahabul Hadits hal 264,
“Bahwa iman adalah ucapan dan perbuatan dan ma’rifah.
(Ma’rifah yaitu pengetahuan atau keyakinan), bertambah dengan keta’atan dan berkurang dengan kemaksiatan.”

Kata Beliau,
“Ini adalah pendapat seluruh Ulama Salaf dari sahabat dan tabi’in
Dan juga pendapat para Ulama al Muhaqqiqin (yang mengikuti mahzab salaf).

Sebagaimana banyak diantara mereka menyatakan bahwa ini adalah ijma’, seperti Imam asy-Syafi’i rohimahullah. Beliau berkata, sebagaimana dinukil oleh Imam Ala Likail dalam syarah kitab Ushul Syarah Ushul Al ‘Itiqot Ahlissunnah jilid 5, hal 886-887,

⚉ Imam asy-Syafi’i berkata,
“Dan menjadi ijma para sahabat, tabi’in dan Ulama setelah mereka yang kami temui, bahwa iman adalah ucapan, perbuatan dan niat, dan tidak mencukupi salah satu dari yang lainnya.” artinya tidak mencukupi satu saja tanpa tiga tersebut, artinya tiga-tiganya harus terpenuhi.

Ini adalah merupakan keyakinan Ahlussunnah wal Jama’ah.

Dan kita lanjutkan nanti, in-syaa Allah
.
Wallahu a’lam 🌴
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.

Dari kitab yang berjudul “At Takfiir wa Dhowabithhu“, tentang Kaidah-Kaidah Dalam Pengkafiran, ditulis oleh Syaikh DR. Ibrahim ar-Ruhaili, حفظه الله تعالى.

Tentang Administrator Mahad

Cek Juga

KOK BERAT..?

Bulan ramadhan adalah bulan yang dilipat-gandakan amal.. Namun sebagian orang merasa berat untuk melaksanakan amal …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *