HAL-HAL YANG BISA MEMALINGKAN SESEORANG DARI KEBENARAN – PENGHALANG KE-10

⚉   HASAD.

Apa itu ?

??   Yaitu iri hati, dengki, dia tidak suka orang lain diberikan kenikmatan. Ketika kita merasa panas dengan kenikmatan yang di berikan kepada teman kita atau saudara kita.. berarti kita dengki.

الْحَسد: هو الباعث على أوَّل معصية

“Dengki adalah merupakan maksiat pertama di muka bumi.” Dimana iblis dengki kepada Nabi Adam ‘alayhissalam, sehingga ia tidak mau sujud kepadanya.

Dengki juga yang membuat orang Yahudi kufur kepada Allah dan tidak mau mengikuti Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam karena ternyata Nabi Muhammad shollallahu ‘alayhi wasallam bukan dari Banu Israil tetapi dari Banu Isma’il.

Demikian pula dengki menyebabkan banyak orang kufur kepada Allah. Maka kewajiban seorang hamba adalah untuk berhati-hati dari kedengkian.

⚉   Syaikh ‘Abdurrahman Al-mu’alimii berkata dalam Kitab “Attankiil” (jilid 2/ hal 195)

الحسد ، وذلك إذا كان غير ه هو الذي بيَّن الحق فيرى أن اعتر افه بذلك الحق يكون اعتر افًا لذلك المبيَّن بالفضل والعلم واﻹصابة، فيعظم ذاك فِي عيو ن الناس

Dengki yaitu kalau ternyata dia melihat orang lain yang lebih muda misalnya dari dirinya menjelaskan kebenaran dan kalau ia mengakui kebenaran yang dibawa orang tersebut, dia merasa…
“wah.. berarti orang ini sama saja akan jadi besar, gara-gara saya mengakui kebenaran yang dia bawa..“

Akhirnya apa yang terjadi..?! akhirnya diapun tidak mau mengakui kebenaran yang dibawa oleh orang
tersebut, karena dia tidak ingin orang yang membawa kebenaran tersebut menjadi besar.
Maka ini adalah merupakan kedengkian.

⚉   Berkata Abu Hatim Ibnu Hibban dalam kitab “Raudhotul ‘uqolaa” (halaman 136)

وأكثر ما يو جد الحسد بين الأقران

“Hasad itu seringkali terjadi di antara dua orang yang bersaing atau yang dalam satu pekerjaan (misalnya).“

‎لأن اكتبة لا يحسدها إلا الكتبة

Contoh misalnya kata beliau : sesama penulis sekretaris, biasanya hasadnya kepada yang sama juga. Demikian pula pebisnis biasanya hasadnya kepada pebisnis juga. Ustadz biasanya hasadnya kepada ustadz juga. Murid demikian pula, biasanya dengan yang sama dengan yang sejenis.

⚉   Imam Asy Syaukanii berkata dalam “Adabut-tholab” (halaman 91) :
“Diantara sebab yang mencegah dari bersikap adil itu adanya persaingan antara dua orang dalam keutamaan atau dalam kedudukan, baik kedudukan agama maupun dunia. Dimana ketika syetan meniupkan was-was di hatinya, akhirnya kemudian persaingan tersebut membawa salah satunya atau kedua-duanya untuk saling menjatuhkan.”
Maka yang seperti ini sangat berbahaya.

Jadi was-was atau dengki itu akibat daripada terkadang dua teman yang sejawat, yang sepekerjaan, yang sama statusnya karena ada persaingan, di situ terjadilah hasad dan kedengkian.

Maka bagaimana cara menghilangkan kedengkian ?

??   Berusahalah, yang pertama, kita untuk mendo’akan orang yang kita merasa dengki kepadanya. Kita juga berusaha untuk memberinya hadiah. Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda : “Hendaklah kalian saling memberikan hadiah, niscaya kalian saling mencintai” (riwayat Imam Ahmad).

Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam juga menyuruh kita saling mengunjungi. Kata Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam: “Kunjungilah sekali-kali.. niscaya akan tumbuh rasa cinta.“
Kita kunjungi dia, kita do’akan dia, kita berikan hadiah kepada dia, dan berusaha kita lawan rasa dengki di hati tersebut, karena kedengkian itu tidak ada manfa’atnya sama sekali.

Kedengkian itu hanya menyebabkan kita terjerumus kepada berbagai macam kemungkaran dan mendatangkan kemurkaan Allah kepada kita.
.
.
Wallahu a’lam ?
.
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab yang berjudul “Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page :
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://www.facebook.com/aqidah.dan.manhaj/

Tentang Administrator Mahad

Cek Juga

KOK BERAT..?

Bulan ramadhan adalah bulan yang dilipat-gandakan amal.. Namun sebagian orang merasa berat untuk melaksanakan amal …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *