PERSIAPAN TAUBAT
Untuk melakukan taubat hendaknya kita memiliki beberapa persiapan, diantaranya adalah :
- Niat
Hendaknya kita memiliki niat yang kuat untuk melakukan taubat dari segala kesalahan serta kekhilafan yang telah diperbuat selama ini.
“Sengaja aku mandi Taubat untuk menghilangkan dosa-dosa yang melekat pada tubuh dan anggota tubuhku karena Allah”
- Merenung
Merenung atau berusaha untuk mengingat kembali akan dosa-dosa yang telah pernah kita perbuat dalam kehidupan ini. Dan hendaknya dengan hal tersebut akan dapat menimbulkan rasa penyesalan yang mendalam terhadap apa-apa yang telah dilakukan selama ini.
- Istiqomah
Hendaknya kita memiliki tekat yang “Istiqomah” atau ketetapkan hati yang kuat, tanpa ada rasa ragu dan bimbang di hati untuk benar-benar melakukan Hijrah dari segala kemungkaran kepada yang Ma`ruf lagi terpuji. Dan memiliki janji yang tak terpungkiri pada lubuk hati yang dalam untuk tidak akan mengelimangi jiwa dan raga ini dengan dosa-dosa yang dapat menghalangi hamba-Nya dalam mencapai ketenangan serta kedamaian dunia serta akhirat.
Berikut ini adalah Hadits tentang anjuran mandi Taubat :
مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا ثُـمَّ يَقُوْمُ فَيَتَطَهَّرُ ثُـمَّ يُصَلّـِي ثُـمَّ يَسْتَغْفِرُ اللهَ إِلَّا غَفَرَ لَهُ ثُـمَّ قَرَأَ هٰذِهِ الْآيَةَ. وَالَّذِيْنَ إِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوْا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِـهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا اللهُ وَلَـمْ يُصِرُّوْا عَلَى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ. أُوْلئِكَ جَزَاءُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبّـِـهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْـهَارُ خَالِدِيْنَ فِيْهَا (رواه أبو داود والنسائي وابن ماجه والبيهقي)
Artinya :
“Setiap orang yang pernah berbuat dosa, bersegeralah bertaubat (mandi Taubat) dan berwudhu`, lalu shalat Taubatan Nashuha mohon ampun kepada Allah. Pasti Allah akan memberikan keampuanan kepadanya. Mereka yang pernah berbuat dosa kepada dirinya, lalu mereka segera ingat kepada Allah dan memohon ampun atas dosanya. Tentu Allah akan mengampuni dosa mereka. Kemudian mereka insyaf dan sadar dan tidak akan mengulangi perbuatan dosa, maka Allah memberikan pahala dengan masuk surga yang dibawahnya mengalir sungai yang manis melebihi susu dan mereka akan kekal” (HR. Abu Daud, Nasa`i, Ibnu Majjah dan Baihaqi).
CARA MANDI TAUBATAN NASHUHA.
Dalam melakukan mandi Taubatan Nashuha hendaknya kita melakukan beberapa hal yang dapat kiranya mengantarkan kita kepada sesuatu yang menjadi tujuan niat kita untuk berhijrah dari perbuatan dosa ke perbuatan ma`ruf lagi mulia, diantaranya :
- Niat.
Niat adalah menjadi salah satu penopang utama dalam sebuah perbuatan, adapun niat untuk mandi taubat adalah sebagai berikut :
“Sengaja aku mandi Taubat untuk membersihkan dosa-dosa yang melekat pada tubuhku dan anggota tubuhku karena Allah”
- Menyediakan air bersih secukupnya.
Hendaknya kita memiliki kecukupan air bersih dalam melakukan mandi taubat.
- Memakai basahan.
Adapaun basahan yang digunakan :
- Perempuan : di atas dada sampai bawah lutut.
- Laki-laki : di atas pusat sampai bawah lutut.
- Setelah berniat, maka siramkan air dari atas kepala sampai telapak kaki.
- Saat air mengalir, cobalah merenung dalam hati dan mengingat kembali akan dosa-dosa yang pernah diperbuat, lalu pintalah kepada Allah : “Semoga dosa-dosa yang melekat pada tubuh dan anggota tubuh hanyut bersama dengan air yang mengalir dari ujung rambut sampai telapak kaki.”
Lalu menyempurnakan mandi dengan bersih.
- Berwhudu`.
Setelah melakukan mandi Taubat, kita dianjurkan agar berwudhu`.
يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَوٰةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَأَيْدِيْكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَأَرْجُلِكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَرُوْا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضًى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لٰـمَسْتُمُ النّـِسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيّـِبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَأَيْدِيْكُمْ مِنْهُ مَا يُرِيْدُ اللهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلٰكِنْ يُرِيْدُ لِيُطَهّـِرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ (المائدة : 6)
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (Al-maidah : 6)
- Memakai pakaian sholat.
Sempurnakan dengan menutup aurat, rapi dan tidak berlebih-lebihan. Kalau dapat yang polos dan tidak bermotif.
- Menghadap Kiblat dengan membaca do`a :
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللّٰهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهّـِرِيْنَ وَاجْعَلْنِي مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِـحِيْنَ.
Artinya :
“Aku bersaksi tidak ada Tuhan yang disembah selain Allah dan tidak ada yang menyekutukanNya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang cinta Taubat dan jadikanlah aku orang yang bersih dan jadikanlah aku orang yang sholeh”