Diantara ibadah yang disyariatkan di penghujung Ramadhan adalah melafalkan bacaan takbir, dalam rangka mengagungkan Allah ta’ala.
Allah ta’ala berfirman:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur..” (QS. al-Baqarah: 185).
Takbir merupakan perintah Allah ta’ala, oleh karenanya ketika kita bertakbir, kita hadirkan dalam hati kita bahwa ini merupakan perintah-Nya, Allah maha besar, lebih besar dari apapun.
Diantara bacaan takbir:
الله أكبر الله أكبر ، لا إله إلا الله، والله أكبر الله أكبر و لله الحمد.
Syekh Muhammad bin Shalih Utsaimin rahimahullah berkata:
“Waktu Takbir dimulai dari terbenamnya matahari pada malam ‘id, atau sejak diumumkan penetapan bulan syawal, jika penetapan bulan syawal telah diumumkan, maka dimulailah takbir sampai imam hadir untuk shalat ‘id, inilah waktunya, melafalkan bacaan takbir di pasar, Masjid dan di rumah, laki-laki dengan suara keras sedangkan perempuan melafalkan takbir dengan suara sir..”
(Durus wa fatawa min al-haramain as-syarifain: 8/ 441).
Semoga kita dapat mengagungkan Allah ta’ala dengan sebenar-benar pengagungan, aamiiin
Ditulis oleh,
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, حفظه الله تعالى