Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata dalam kitab Al-Fawaa’id tatkala menjelaskan tentang Syajarotul Ikhlaash (Pohon Keikhlasan):
⚉ “Tahun itu bagaikan sebatang pohon, bulan-bulannya adalah dahan, hari-harinya adalah ranting, jam-jamnya adalah daun, dan nafas (detak jantung) adalah buahnya. .
⚉ Barangsiapa yang waktu-waktunya diisi dengan ketaatan, maka buah dari pohon yang ia miliki akan bagus. Akan tetapi barangsiapa yang waktu-waktunya dihabiskan dalam kemaksiatan maka pohonnya akan berbuah pahit..
⚉ Hanya saja untuk mengetahui buah mana yang manis atau pahit dapat diketahui pada musim panen ketika semua buah dipetik, yaitu pada hari yang dijanjikan (kiamat)..
⚉ Ikhlas dan tauhid bagaikan sebatang pohon di dalam hati manusia, dahannya adalah amal perbuatan, sedang buahnya adalah kehidupan yang bahagia di dunia dan kenikmatan yang abadi di akhirat..
⚉ Sebagaimana pohon yang ada dalam surga yang terus berbuah, tak pernah berhenti, juga tidak terlarang diambil, buah dari pohon tauhid dan ikhlas di dunia ini demikian pula; tidak pernah terputus buahnya dan tidak pernah terlarang dicicipi..
⚉ Dan demikian pula Syirik, dusta, dan riya’ adalah pohon di dalam hati manusia. Buahnya di dunia ini adalah rasa takut, kegelisahan, kesempitan hati, dan gelapnya hati..
⚉ Sedangkan buahnya di akhirat adalah zaqqum (makanan ahli neraka) dan azab yang kekal. Kedua pohon inilah yang disebutkan Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam Al-Qur’an surat Ibrahim..”
(Lihat Al-Fawaa’id, hal. 214).
ref : https://www.facebook.com/SyafiqRizaBasalamahOfficial
ARTIKEL TERKAIT
Nasihat Ulama – KOMPILASI ARTIKEL