Diantara keutamaan sedekah sunnah adalah penyebab selamatnya seorang muslim dari panasnya hari kiamat dan penyebab mendapatkan naungan dari Allah pada hari kiamat.
Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
(( كُلُّ امْرِئٍ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُفصل بَيْنَ النَّاسِ ))
“Setiap manusia akan berada di bawah naungan sedekahnya sampai perkara-perkara manusia diputuskan (pada hari kiamat kelak)..“
(HR. Ibnu Hibban: 3310, Dishohihkan oleh Syaikh al-Albaniy dalam Shohih Targhib wa tarhib: 1/523)
⚉ Makna dari “dibawah naungan sedekah” adalah orang bersedekah dijaga (dilindungi) oleh Allah karena sedekahnya, bisa jadi maknanya naungan secara hakikiy, yakni sedekahnya dijadikan seperti naungan diatas kepalanya, Allah Maha mampu untuk menjadikan sesuatu yang sifatnya maknawiy menjadi suatu yang inderawiy.
⚉ Ada hadits Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam yang menjelaskan pada kita bahwa surat Al-Baqarah dan Ali Imran akan datang pada hari kiamat menjadi dua awan, atau dua kelompok burung yang membela orang yang membaca dua surat tersebut, sebagaimana dalam hadits Muslim no. 804.
⚉ Syaikh Muhammad bin Shalih ‘Utsaimin Rohimahullah berkata :
“Seseorang telah bercerita kepadaku ketika aku masih kecil, dulu ia seorang yang bakhil, ia tidak mengizinkan istrinya untuk bersedekah dari hartanya..
(pada suatu saat) ia tidur dan bermimpi seakan-akan berada di hari kiamat, matahari dekat dengan manusia, dan manusia banyak, mereka berada dalam kesusahan, kemudian datanglah kepadanya seperti sebuah kain yang menaunginya.. tetapi ada 3 celah (lobang) yang cahaya matahari masuk menerobos lewat tiga lobang itu, iapun melihat sesuatu yang menyerupai kurma kemudian menutupi lobang-lobang tersebut, iapun terbangun dari mimpinya, kemudian ia ceritakan mimpinya tersebut kepada istrinya, ia menuturkan: “aku melihat begini dan begitu..”
Istrinya berkata: “iya, apa yang engkau lihat itu benar adanya.. telah datang seorang yang fakir kepadaku, akupun memberinya pakaian sebagai sedekah, dan setelah itu datang lagi seorang fakir kemudian akupun memberinya 3 buah butir kurma..” Subhanallah, pakaian (yang disedekahkan) adalah kain itu, dan kurma-kurma itu datang menutupi lobang-lobang yang ada pada pakaian tersebut..”
[ Fathu Dzil Jalali wal Ikram bisyarhil Bulughil Maram: 6/219-221 ]
Semoga kita bisa berbagi dengan sesama apalagi disaat-saat seperti ini…
Ditulis oleh,
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, حفظه الله تعالى