Dari ‘Aisyah Rodiyallahu ‘anha, dia berkata:
(( (( دَخَلَتِ امْرَأَةٌ مَعَهَا ابْنِتَانِ لَهَا تَسْأَلُ, فَلَمْ تَجِدْ عِنْدِيْ شَيْئًا غَيْرَ تَمْرَةٍ, فَأَعْطَيْتُهَا إِيَّاهَا, فَقَسَمَتْهَا بَيْنَ ابْنَتَيْهَا وَلَمْ تَأْكُلْ مِنْهَا, ثُمَّ قَامَتْ فَخَرَجَتْ, فَدَخَلَ النَّبِيُّ ﷺ عَلَيْنا فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: مَنِ ابْتُلِيَ مِنْ هَذِهِ البَنَاتِ بِشَيْءٍ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ ))
“Ada seorang perempuan datang bersama dua orang putrinya meminta-minta, namun dia tidak mendapatkan sesuatu pun di rumahku selain sebutir kurma, maka aku pun memberikan kepadanya, lalu dia membaginya menjadi dua untuk kedua putrinya tersebut dan dia tidak memakan sedikit pun darinya, kemudian dia bangkit dan beranjak pergi. Kemudian Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam pun datang kepada kami, lalu aku mengabarkannya kepada beliau, maka Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda: ‘Barangsiapa yang diberi ujian dari anak-anak perempuan seperti itu (lalu dia bersabar), maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka’.” (HR. Bukhari: 1418)
Dalam hadits ini ada hal-hal yang menakjubkan, diantaranya :
Pertama :
Rumah Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam adalah rumah yang paling mulia dan utama, apalagi rumah ‘Aisyah Rodhiyallahu ‘anha, yang digelari ash-Shiddiqoh bintu ash-Shiddiq, walaupun demikian tidak didapati di rumah tersebut melainkan hanya satu butir kurma, (bandingkan) bagaimana dengan kondisi rumah kita ?
Kedua :
‘Aisyah Rodhiyallahu ‘anha lebih mengutamakan orang lain daripada dirinya sendiri, dimana beliau menyedekahkan kurma tersebut, sehingga tidak ada sesuatu yang tersisa di rumahnya, dan ini salah satu keistimewaan yang sangat agung yang beliau miliki semoga Allah meridhoinya.
Ketiga :
Kasih sayang yang begitu besar yang dimiliki oleh wanita tersebut (yang datang kepada ‘Aisyah).. satu butir kurma itu ia belah menjadi dua bagian, ia lebih mengutamakan kedua putrinya daripada dirinya sendiri, ini sesuatu yang sangat mengagumkan, oleh karena itu ketika Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam masuk menemuinya, ‘Aisyah Rodhiyallahu ‘anha menceritakan kepada beliau dengan penuh rasa kagum, sehingga Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda : “barangsiapa diberikan sedikit ujian dari anak-anak perempuan itu (lalu ia bersabar), maka mereka menjadi penghalang baginya dari api neraka”, jangan anda sangka hal tersebut merupakan keburukan, tapi maknanya adalah barangsiapa yang ditakdirkan dengan hal tersebut, dan Allah berfirman : “Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai ujian” (QS.Al-Anbiya : 35)…
Bisa jadi seorang wanita lebih baik daripada seribu laki-laki..
(Kemudian Syekh Muhammad bin Shalih ‘Utsaimin rohimahullah menuturkan) :
“kami pernah menjumpai ‘ seorang ‘ajuz (wanita tua), yang memiliki anak laki-laki, dan anak laki-laki tersebut memiliki banyak anak dengan kondisi yang baik, sedangkan wanita itu fakir, dan wanita tua fakir ini juga memiliki seorang putri yang selalu berkhidmat kepadanya, tidak ada yang bermanfaat bagi wanita itu kecuali anak perempuannya, jadi anak perempuan ini lebih baik daripada anak laki-lakinya, terkadang anak-anak perempuan lebih baik daripada anak-anak laki untuk orang orangtua mereka..”
Lihat : At-Ta’liq ala Shahihil Bukhari , Syekh Muhammad bin Shalih ‘Utsaimin rohimahullah : 5/43-44.
Indahnya berbagi…
Ditulis oleh,
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, حفظه الله تعالى