Suatu ketika istri seorang ulama sejarah yang bernama Al Maqrizi meninggal dunia..
Maka beliaupun menulis beografinya dalam kitabnya yang berjudul “Durorul Uqud Al Mufidah.”
Beliau berkata di kitab tsb :
“Aku banyak memohonkan ampun untuknya setelah ia meninggal. Hingga suatu malam aku bermimpi melihatnya sama dengan keadaan saat aku mengkafaninya.
Aku bertanya, “Wahai ummu Muhammad, apakah sampai kepadamu hadiah yang aku kirimkan kepadamu..?”
Ia menjawab, “Iya, sampai.. Setiap hari sampai kepadaku..”
Lalu ia menangis dan berkata, “Kamu tahu bahwa aku tidak bisa membalasmu apa-apa..”
Aku berkata, “Tidak apa-apa sebentar lagi kita akan bertemu..”
.
Beliau berkata, “Istriku walaupun usianya masih belia namun ia termasuk wanita terbaik di zamannya dalam iffah (menjaga kehormatan), agamanya, amanahnya, dan kecerdasannya. Aku tidak mendapatkan ganti yang sama dengannya..” Lalu beliau bersyair:
.
Mataku berlinang karena berpisah dengan mereka…
Sesungguhnya perpisahan itu terasa menyedihkan…
.
Semoga Allah mengumpulkan ku dengannya di surga-Nya. Dan Allah memberikan kepada kami ampunan dan maaf-Nya…
[Durorul Uqud 2/99]
Terkadang…
Satu istri salihat tidak bisa digantikan oleh 4 istri…
Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى