Menjelang perhelatan akbar yang bernama Ramadhan, ada sebuah hal yang harus kita miliki: ILMU …. ya ilmu tentang ramadhan.
Pastikan ilmu kita tentang amalan dan hal-hal tentang ramadhan telah komplit berada dalam catatan sanubari kita sebelum memasuki ramadhan.
Konsep agama kita (sebagaimana yang diterangkan Imam Al Bukhari -rahimahullah-) :
العلم قبل القول والعمل
“Ilmu sebelum berbicara dan beramal” (Shahih Al Bukhari)
Kita harus paham bagaimana sahur, pembatal-pembatal puasa, sunnah-sunnah puasa, cara berbuka, serta amalan-amalan yang dapat kita maksimalkan di bulan suci ini.
Bagi wanita hamil atau menyusui, dia harus tahu apa yang harus dia lakukan di ramadhan.
Bagi yang memiliki rencana bepergian jauh atau traveling di bulan ramadhan, dia harus tahu ilmunya.
Bagi yang memiliki penyakit atau tindakan medis seperti cuci ginjal di bulan ramadhan, dia harus tahu konsekuensinya.
Bacalah buku panduan dan artikel, ikutilah kajian dan tanya seorang ustadz yang memiliki kapasitas di bidang ini.
Di hari-hari inilah hendaknya kita pelajari itu semua.
Bukankah seorang dokter harus belajar sebelum praktek?
Bukankah seorang driver harus belajar sebelum turun ke jalan raya?
Lalu bagaimana mungkin kita memasuki ramadhan tanpa belajar dan hanya mengandalkan pengalaman tahun lalu dan mengikuti apa yang terjadi di masyarakat secara turun temurun?!
Ingatlah firman ALLAH:
﴿٣٦﴾ وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا
(36) Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai ilmu tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
(QS. Al Israa’ (17) : 36)
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Lc, حفظه الله تعالى
da020616-1636