1. Doa bangun tidur

ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺃَﺣْﻴَﺎﻧَﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﻣَﺎ ﺃَﻣَﺎﺗَﻨَﺎ ﻭَﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺍﻟﻨُّﺸُﻮْﺭِ
“Alhamdullillahilladzi ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur ”
Artinya: Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan kembali. (HR. Bukhari no. 6325)
Penjelasan ringkas:

Dalam doa tersebut digunakan lafadz “menghidupkan dari mati” (ﺃَﺣْﻴَﺎﻧَﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﻣَﺎ ﺃَﻣَﺎﺗَﻨَﺎ) maksudnya “kematian” di sini adalah tidur. Tidur disebut juga “kematian kecil” sebagaimana Allah menyebut dalam ayat Al-Quran.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻳَﺘَﻮَﻓَّﻰ ﺍﻟْﺄَﻧْﻔُﺲَ ﺣِﻴﻦَ ﻣَﻮْﺗِﻬَﺎ ﻭَﺍﻟَّﺘِﻲ ﻟَﻢْ ﺗَﻤُﺖْ ﻓِﻲ ﻣَﻨَﺎﻣِﻬَﺎ
“Allah mewafatkan jiwa (orang) ketika matinya dan (mewafatkan) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya.” (QS. Az-Zumar: 42)
Demikian juga penjelasan An-Nawawi, beliau berkata,
ﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﺑﺄﻣﺎﺗﻨﺎ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﻨﺸﻮﺭ ﻓﻬﻮ ﺍﻹﺣﻴﺎﺀ ﻟﻠﺒﻌﺚ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ
“Maksud dari ‘mematikan’ adalah tidur, adapun maksud dibangkitkan adalah dihidupkan kembali pada hari kiamat.” (Syarh Muslim Lin Nawawi)
Doa ini luar biasa sekali, karena mengajarkan kita ketika pertama kali membuka mata dari tidur dan mengawali hari dengan memuji Allah mengucapkan “alhamdulillah” yaitu ucapan yang baik
Ini juga yang dijelaskan oleh An-Nawawi, beliau berkata
ﻭﺣﻜﻤﺘﻪ ﺇﺫﺍ ﺃﺻﺒﺢ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺃﻭﻝ ﻋﻤﻠﻪ ﺑﺬﻛﺮ ﺍﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻭﺍﻟﻜﻠﻢ ﺍﻟﻄﻴﺐ
“Hikmah doa ini adalah seseorang memasuki waktu pagi, maka amal pertamanya adalah mengingat tauhid Allah dan ucapan yang baik.” (Syarh Muslim Lin Nawawi)
Alhamdulillah memuji Allah dengan mengingatkan kita atas nikmat Allah yang sangat banyak dan sangat jarang kita syukuri. Kita perlu banyak mengingat nikmat Allah yang sangat banyak karena inilah kunci utama kebahagiaan yaitu
“Bersyukur dulu baru bisa bahagia

Bukan menunggu bahagia dulu baru bersyukur”
Karenanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan barang siapa yang bangun pagi membuka matanya mendapatkan tiga nikmat utama ini dan dia bersyukur, maka ia seolah-olah telah mendapatkan dunia semuanya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ﻣَﻦْ ﺃَﺻْﺒَﺢَ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﺁﻣِﻨًﺎ ﻓِﻲ ﺳِﺮْﺑِﻪِ ، ﻣُﻌَﺎﻓًﻰ ﻓِﻲ ﺟَﺴَﺪِﻩِ ، ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﻗُﻮﺕُ ﻳَﻮْﻣِﻪِ ، ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﺣِﻴﺰَﺕْ ﻟَﻪُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ
“Barangsiapa di antara kalian yang memasuki waktu pagi hari

[1] dalam keadaan aman pada dirinya,

[2] sehat jasmaninya

[3] dan dia memiliki makanan pada hari itu,

maka seolah oleh dia diberi dunia dengan berbagai kenikmatannya.” (HR. Tirmidzi)
2) Doa masuk kamar mandi/WC
ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲْ ﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨُﺒُﺚِ ﻭَﺍﻟْﺨَﺒَﺎﺋِﺚِ
“Bismillaah, Allahumma innii a’uudzu bika minal khubutsi wal khabaa-its”
Artinya: “Dengan nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari godaan setan laki-laki dan perempuan”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Penjelasan ringkas:

Kamar mandi merupakan tempat yang kotor dan di sini tempat yang seorang muslim tidak dianjurkan berlama-lama di dalam kamar mandi serta termasuk tempat yang tidak boleh muslim shalat di dalamnya. Kita diperintahkan membaca “basmalah” menyebut nama Allah agar Allah menjaga aurat kita yang terbuka dari pandangan jin dan manusia.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‏ ﺳﺘﺮ ﻣﺎ ﺑﻴﻦ ﺃﻋﻴﻦ ﺍﻟﺠﻦ ﻭﻋﻮﺭﺍﺕ ﺑﻨﻲ ﺁﺩﻡ ﺇﺫﺍ ﺩﺧﻞ ﺃﺣﺪﻫﻢ ﺍﻟﺨﻼﺀ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻝ : ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ
“Penutup aurat bani Adam (manusia) dari pandangan jin adalah jika seseorang dari kalian membaca: bismillah”. (Shahih At-Tirmidzi)
Lafadz doa selanjutnya adalah “isti’adzah” meminta perlindungan kepada Allah dari setan laki-laki dan setan perempuan, karena memang kamar mandi/WC adalah tempat yang kotor dan ada keburukan di dalamnya.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan hadits ini, beliau berkata
ﻓﺎﺋﺪﺓ ﺍﻟﺒﺴﻤﻠﺔ : ﺃﻧﻬﺎ ﺳﺘﺮ .

ﻭﻓﺎﺋﺪﺓ ﻫﺬﻩ ﺍﻻﺳﺘﻌﺎﺫﺓ : ﺍﻻﻟﺘﺠﺎﺀ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﺒﺚ ﻭﺍﻟﺨﺒﺎﺋﺚ ﻷﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﻜﺎﻥ ﺧﺒﻴﺚ ، ﻭﺍﻟﺨﺒﻴﺚ ﻣﺄﻭﻯ ﺍﻟﺨﺒﺜﺎﺀ ﻓﻬﻮ ﻣﺄﻭﻯ ﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ
“Faidah dari ucapan basmalah adalah menutup aurat dan faidah dari isti’adzah adalah berlindung kepada Allah dari setan laki-laki dan perempuan karena tempat ini adalah tempat yang buruk, tempat kembalinya keburukan dan tempat kembalinya para setan.” (Syarhul Mumti’ 1/83)
3) Doa keluar kamar mandi/WC
غُفْرَانَكَ
“Ghufraanaka”
Artinya: “Aku memohon ampunanmu Ya Allah”
Lafadz lengkap haditsnya yaitu, dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata,
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا خَرَجَ مِنَ الْخَلاَءِ قَالَ: غُفْرَانَكَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, jika keluar dari WC beliau membaca: “Ghufranaka (Aku memohon ampunanmu Ya Allah)”. (HR. Abu Daud)
Penjelasan ringkas:

Sebagian kita mungkin bertanya-tanya, mengapa doa keluar kamar mandi isinya “memohon ampunan”? Umumnya kita hanya buang air saja di kamat mandi dan tidak ada kegiatan lainnya, apalagi sebagian orang tidak betah berlama-lama di kamar mandi dan ingin segera keluar.
Hikmahnya sangat luar biasa, yaitu kita meminta ampun karena selama ini doa Karena kita sering meremehkan nikmat buang air besar dan buang air kecil. Buang air baik BAB atau BAK yang lancar juga merupakan kenikmatan, yaitu perasaan lega dan rasa ringan di tubuh. Ini mengingatkan kita agar mensyukuri juga nikmat-nikmat Allah lainnya yang sangat banyak.
Jika nikmat ini dicabut oleh Allah, maka sangat menderita. Kami tenaga medis  sering melihat pasien dengan keluhan susah buang air kecil bisa akibat kencing batu, pembesaran prostat atau infeksi saluran kencing. Penyakit ini penuh penderitaan, mulai dari yang “katanya” agak ringan, misalnya anyang-anyangan atau perasaan bahwa kencing tidak puas, masih ada kencing yang tersisa. Ini cukup menganggu konsentrasi dan pekerjaan. Belum lagi mereka yang mengalami retensi urin, yaitu kencing menumpuk di kandung kemih dan tidak bisa keluar. Pasiennya bisa teriak-teriak kesakitan seharian, bahkan semalaman tidak bisa tidur. Rasa nyerinya tidak bisa digambarkan
Hikmah doa ini sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz, beliau berkata,
والحكمة في ذلك والله أعلم أن الله سبحانه قد أنعم عليه بما يسر له من الطعام والشراب، ثم أنعم عليه بخروج الأذى، والعبد محل التقصير في الشكر فشرع له عند زوال الأذى بعد حضور النعمة بالطعام والشراب أن يستغفر الله، وهو سبحانه يحب من عباده أن يشكروه على نعمته
“Hikmah dari doa ini –wallahu a’lam- Allah telah memberikan kenikmatan berupa mudahnya bagi hamba makan dan minum. Kemudian Allah memberikan kenikmatan mudahnya kotoran keluar. Seorang hamba sering meremehkan bersyukur, maka disyariatkan baginya agar beristigfar meminta ampun ketika hilangnya kotoran setelah mendapat nikmat berupa makanan dan minuman. Allah Subhanu wa ta’ala mencintai hambanya yang mensyukuri nikmatnya.”(Majmu’ Fatawa Syaikh Bin Baz)
Syaikh Al-Mubarakfuri menyebutkan dua hikmah, beliau berkata,
أحدهما : أنه استغفر من الحالة التي اقتضت هجران ذكر الله تعالى فإنه يذكر الله تعالى في سائر حالاته إلا عند الحاجة .
وثانيهما : أن القوة البشرية قاصرة عن الوفاء بشكر ما أنعم الله عليه من تسويغ الطعام والشراب وترتيب الغذاء على الوجه المناسب لمصلحة البدن
Pertama: meminta Ampun kepada Allah, karena keadaan yang menuntut tidak boleh berdzikir (karena di WC tidak boleh berdzikir), karena (seharusnya) ia berdizkir kepada Allah di semua kondisi kecuali ketika ada hajat (yang menghalangi berdizkir)

Kedua: kemampuan manusia terbatas untuk mensyukuri nikmat Allah berupa kemudahan makanan dan minuman serta tertib waktu makan yang sesuai dengan mashlahat badan.” (Tuhfatul Ahwadzi 1/42,  Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah, Beirut, Syamilah)
Tulisan ini akan bersambung insyaallah …
@Perum PTSC, Cileungsi, Bogor
Penyusun: Raehanul.Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *