Saudaraku,
Masih ingat sabda Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- :
“Kehinaan bagi seseorang, yang memasuki bulan Ramadhan lalu disaat Ramadhan berakhir dosa-dosanya belum diampuni oleh ALLAH.”*
(HR. Tirmidzi)
Sadarkah kita bahwa waktu kita hanya tinggal beberapa jam saja sebelum ancaman itu datang?!
Jika saat matahari terbenam di sore nanti dan dosa-dosa kita belum diampuni, maka bersiaplah menjadi terhina di dunia dan di akhirat!
Saudaraku,
Masihkah kita tenggelam dalam euforia kemenangan yang belum nyata?!
Segarkan lagi ingatan kita… Berapa dosa yang kita lakukan di bulan suci ini??
Benar… kita berpuasa, namun apakah kita mempuasakan tubuh kita dari dosa?
Benar… kita telah tarawih, namun berapakah tarawih yang kita lakukan dengan khusyu’?
Benar… kita telah mengkhatamkan Al Qur’an, tapi berapa ayatkah yang berhasil kita resapi dan tuangkan dalam kehidupan sehari-hari?
Masih layakkah kita merayakan hari kemenangan esok hari?
Saudaraku, jangan berkecil hati…
Rabb kita berfirman:
“Wahai anak adam, kalaulah dosamu memenuhi langit, lalu kamu memohon ampun pada-Ku, niscaya Aku akan ampuni seluruh dosamu dan Aku tidak peduli sebanyak apapun dosa tersebut.”
(Hadits Qudsi Riwayat Tirmidzi)
Kita memiliki Rabb Yang Maha Pengampun dan Penyanyang, namun Yang Maha Pengampun ini meminta kita berjuang dan beristighfar sampai akhir.
“Istighfar adalah penutup seluruh amal ibadah.”
(Itulah yang digariskan oleh Imam Ibnu Rojab dalam Lathaiful Ma’arif: 232)
Marilah kita menutup Ramadhan 1437 H ini dengan memperbanyak istighfar dan bertaubat atas segala khilaf dan lalai.
Dan maksimalkanlah detik-detik yang masih tersisa, karena anda tidak pernah tahu mungkin saja rahmat itu turun di detik terakhir sebelum matahari terbenam.
Juara sejati tidak akan berhenti berlari sampai ia menginjakkan kakinya di garis finish.
Muhammad Nuzul Dzikri, حفظه الله تعالى