Bagaimana kita bisa selamat dari sifat munafik (kemunafikan)?
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah (seorang fakih di abad ini) pernah diajukan pertanyaan tersebut, lalu inilah jawaban beliau.
Cara selamat dari sifat munafik adalah sebagai berikut.
1- Melatih diri agar terus bisa ikhlas pada Allah. Ini dilakukan sebelum lainnya.
2- Menjauhkan diri dari sifat munafik.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits mengenai sifat munafik, “Jika berjanji, maka ia ingkari. Jika berbicara, ia berdusta. Jika membuat perjanjian, tidak dipenuhi. Jika diberi amanat, ia khianat.” Ini semua termasuk amalan kemunafikan. Siapa yang membiasakan sifat-sifat termasuk, maka ia bisa terjatuh pada kemunafikan yang besar. Wal’iyadzu billah (kepada Allah-lah kita berlindung).
3- Hati-hati akan godaan setan karena setan terus memerintahkan untuk lalai dalam ibadah. Setan membisikkan, tidaklah perlu untuk shalat, tidaklah perlu untuk beribadah. Setan juga membisikkan, jangan melakukan shalat sunnah, nanti terjangkiti riya’. Bisikan setan semacam ini wajib disingkirkan dan tidak perlu dipedulikan. Kalau tidak dipedulikan bisikan tersebut, maka tidak akan membahayakan kita. Walhamdulillah.
4- Setiap perkataan kita mestilah jujur, hendaklah kita menepati janji, menunaikan amanah, tidak berbuat zalim ketika berselisih.
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin setelah itu berdo’a, Ya Allah selamatkan kami dari riya’ dalam hati kami. Selamatkanlah kami juga dari sifat kemunafikan dan semisal itu.
Diambil dari Liqa’at Al-Bab Al-Maftuh, pertemuan ke- 225, pertanyaan no. 16, 10: 224
Referensi:
Liqa’at Al-Bab Al-Maftuh. Cetakan pertama, tahun 1438 H. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin. Penerbit Muassasah Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin.