An-Nawawi raḥimahullāh dalam kitab Riyāḍuṣ Ṣālihīn dalam bab Kaifiyyatis Salām menjelaskan bahwa dianjurkan seseorang memulai mengucapkan salam dengan lafal
السَّلامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalāmu‘alaikum wa raḥmatullāhi wa barakātuh
Pada lafal salam di atas, digunakan kata ganti jamak (kum ‘kalian’), walaupun orang yang menerima salam tersebut hanyalah satu orang saja.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إذا لقي الرجل أخاه المسلم فليقل: السَّلامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
“Jika seorang bertemu dengan saudaranya yang muslim, maka ucapkanlah assalāmu‘alaikum wa raḥmatullāhi wa barakātuh” (HR. At-Tirmidzi (2721), Syaikh Al-Albani menshahihkan hadits ini dalam Shahih At-Tirmidzi).
‘Imrān bin Al-Husain raḍiyallāhu ‘anhumā mengatakan, “Datanglah seorang laki-laki menemui Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam, lalu ia mengucapkan assalāmu‘alaikum lalu beliau pun menjawabnya, iapun duduk, kemudian Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda
عَشْرٌ
“Sepuluh kebaikan (untuknya)”.
Lalu datanglah laki-laki yang lain, kemudian mengucapkan assalāmu‘alaikum wa raḥmatullāh, beliaupun menjawabnya, lalu iapun duduk, kemudian Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عِشْرُونَ
“Dua puluh kebaikan (untuknya)”.
Selanjutnya, datanglah laki-laki lainnya lagi, kemudian mengucapkan assalāmu‘alaikum wa raḥmatullāhi wa barakātuh,beliaupun menjawabnya, lalu iapun duduk, kemudian Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثُونَ
“Tiga puluh kebaikan (untuknya)” (HR. Abu Dawud (5195) dan At-Tirmidzi (2689), Syaikh Al-Albani menshahihkan hadits ini dalam Shahih At-Tirmidzi).
‘Ā`isyah raḍiyallāhu ‘anha menyatakan bahwa rasulullāh ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku,
هَذَا جِبْريلُ يَقْرَأُ عَلَيْكِ السَّلاَمُ
“Ini Malaikat Jibril menyampaikan salam kepadamu.”
Aku pun menjawabnya,
وعَلَيْهِ السَّلامُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Wa ‘alaihis salāmu wa raḥmatullāhi wa barakātuh
“Dan semoga keselamatan, rahmat, dan barokah Allah ,dianugerahkan kepadanya” (HR. Al-Bukhari (3045) dan Muslim (2447)).
An-Nawawi raḥimahullāh dalam kitab Al-Ażkār menjelaskan bahwa yang paling baik adalah mengucapkan salam dengan lafal assalāmu‘alaikum wa raḥmatullāhi wa barakātuh. Sedangkan orang yang menjawab salam mengatakan wa ‘alaikumus salām wa raḥmatullāhi wa barakātuh. Imam An-Nawawi dalam kitab Riyāḍuṣ Ṣālihīn juga menjelaskan bahwa yang menjawab salam lafal wa ‘alaikumus salām wa raḥmatullāhi wa barakātuh memakai huruf wawu ‘aṭf (wa ‘alaikum وعليكم).
[bersambung]
***
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Artikel Muslim.or.id