Sedih, Hanya Mau Shalat Wajib Saja

Menyedihkan …

Menyedihkannya ketika kita hanya ingin shalat wajib saja tanpa menyempurnakan dengan shalat Sunnah.

Contoh misal, renungkan utamanya shalat isyroq berikut. Betapa banyak di antara kita kurang memperhatikan shalat sunnah yang satu ini padahal suatu yang mudah untuk dikerjakan.

Shalat isyroq termasuk bagian dari shalat Dhuha yang dikerjakan di awal waktu. Waktunya dimulai dari matahari setinggi tombak (15 menit setelah matahari terbit) setelah sebelumnya berdiam diri di masjid selepas shalat Shubuh berjama’ah. Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى صَلاةَ الصُّبْحِ فِي مَسْجِدِ جَمَاعَةٍ يَثْبُتُ فِيهِ حَتَّى يُصَلِّيَ سُبْحَةَ الضُّحَى، كَانَ كَأَجْرِ حَاجٍّ، أَوْ مُعْتَمِرٍ تَامًّا حَجَّتُهُ وَعُمْرَتُهُ

Barangsiapa yang mengerjakan shalat shubuh dengan berjama’ah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat Sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna.” (HR. Thobroni. Syaikh Al-Albani dalam Shahih Targhib 469 mengatakan bahwa hadits ini shahih ligoirihi atau shahih dilihat dari jalur lainnya)

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم- تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. Tirmidzi, no. 586. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Baca selengkapnya: https://rumaysho.com/2195-5-shalat-sunnah-yang-bisa-dirutinkan.html

Ada kisah berikut ini yang patut jadi renungan.

Al-Hasan bin Ash-Shalih adalah seorang yang zuhud. Ia memiliki seorang hamba sahaya. Ia lantas menjualnya pada suatu kaum. Ketika tiba tengah malam, hamba sahaya tersebut melakukan qiyamul lail (shalat malam). Lantas ia memanggil orang-orang di rumahnya saat itu, “Wahai penghuni rumah, lakukanlah shalat, lakukanlah shalat.” Mereka malah menjawab, “Apakah sudah masuk Shubuh?” Hamba sahaya ini balik bertanya, “Apakah kalian mau shalat kalau shalat wajib saja?” Mereka jawab, “Iya.” Ia pun kembali pada Al-Hasan bin Ash-Shalih sambil menangis. Lantas ia berkata pada bekas tuannya, “Kembalikan aku saja. Aku tidak mau di rumah yang hanya mau memperhatikan shalat wajib saja (tanpa mau shalat sunnah, pen.).” (Sumber: http://www.startimes.com/?t=29431561)

Nasihat untuk kami dan kita semua yang sering lalai dari yang sunnah …

Tentang Administrator Mahad

Cek Juga

KOK BERAT..?

Bulan ramadhan adalah bulan yang dilipat-gandakan amal.. Namun sebagian orang merasa berat untuk melaksanakan amal …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *