Allah mengatakan disurat Al-Maidah :
Wahai orang-orang yang beriman, yang gak beriman silahkan tutup kupingnya. Karena ayat ini hanya untuk yang orang-orang beriman. Khusus.
Allah tidak akan memberikan rahmatnya kecuali, kepada orang-orang yang ia cintai.
Kata Abdullah bin mas’ud sahabat nabi mengatakan kalau kau dengar,
Yaayyuh fa’al sama
Tu kuping pemberian Allah gunakan untuk mendengarkan, kau harus tahu tu panggilan Allah swt untuk orang beriman
Apa kata Allah,
Barang siapa yang murtat diantara kalian, murtat keluar dari islam,
Sekali lagi, Allah tidak butuh sama kita, keluar dari agama Allah ini
Allah akan datangkan nanti orang-orang yang berbeda dari kalian, orang-orang yang mencintai Allah dan orang-orang yang mencintao Allah swt.
Itulah hub di bangun diats cinta. Allah mengatakan,
Orang-orang yang bakal menggantikan kita nih, kalau kita murtad, itu jauh lebih baik dari kita, mereka saling mengasihi sasama orang-orang mukmin, bersama orang kafir dia tegas.
Gak main-maain loyalitas dia untuk penciptanya. Bukan untuk siapa-siapa. Karena seorang mukmin apapun pangkatnya dan antum semua!
Ketika antum naik menjabat sesuatu, menjadi rektor naik menjadi bupati naik menjadi gubernur dan mudah-mudahan ada diantara antum yang jadi presiden nanti. Amiin
Ketika antum naik, duduk di kursi presiden antum harus tahu, bahwa pangkat antum adalah budak Allah swt. Antum pelayan Allah swt. Karena kita harus tahu negeri ini tidak pernah menciptakan satu jari kita.
Gak pernah pemerintah kita tidak pernah memberikan dua mata. Yang memberi pencipta allah jalla jalalu. Maka loyalitas kita 100 persen untuk siapa? Untuk Allah jalla jalalu aku hamba Allah. Suatu kehormatan jama’ah, antum kalau sebagai staf khususnya gubernur atau bupati.
Antum akan bangga karena menjadi orang khusus yang dekat dengan bupati, menjadi staff kepresidenan, akan bangga dengan seperti itu apa kita gak bangga ni tatkala ente siapa? Ana hambanya Allah subhana wa’taala.
Kau tahu siapa Allah? Allah yang punya langit ini, yang punya bumi yang luas ini yang punya semua manusia disini, ikan-ikan dilautan tentu, miilik tuhan ana, dan ana adalah budaknya Allah jalla jalalu, apa yang diperintahkan Allah ana turut.
Itulah sosok seorang hamba, soso seorang budak. Antum punya bintang empat, jadi jendral tetap pangkat antum adalah budak Allah, Allah mau cabut nyawa antum,, mati,, jadi bangkai antum nanti.