Sebagian manusia menyangka bahwa lailatul qadar itu malam ke duapuluh tujuh, ini tidak benar, lailatul qadar berpindah-pindah dari satu malam ke malam yang lainnya di 10 Malam terakhir bulan Ramadhan, bisa jadi 27 atau 29 atau 25 atau 23, bisa jadi juga di sebagiannya 24, atau 26 atau 28 atau bahkan bisa jadi malam ke 30 jika Ramadhannya genap 30 hari.

Syeikh Muhammad bin Shalih Utsaimin rohimahullah berkata:

“kita lihat bagaimana keyakinan ini dapat memudhorotkan orang yang meyakininya, orang-orang yang meyakini bahwa lailatul qadar adalah malam ke 27 mereka bersungguh-sungguh rajin beramal shaleh padanya, dan di malam-malam yang lainnya tidak rajin beramal, seakan-akan dia melipat lantai ramadhan ketika telah selesai dari malam ke 27, anda pun tidak melihatnya melakukan amalan seperti yang dia lakukan sebelumnya..

tidak diragukan lagi bahwa ini merupakan kesalahan, merupakan hal yang jauh dari apa-apa yang ditunjuki oleh Sunah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam..”

(Durus wa fatawa min al-haramain as-syarifain: 8/590).

Semoga Allah memberikan taufiknya untuk menggapai lailatul qadar,  aamiin

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, حفظه الله تعالى

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *