Nikmat dan musibah, bisa menjadi besar atau kecil tergantung cara pandangmu kepada keduanya.. Nikmat biasa bisa menjadi istimewa.. musibah besar bisa menjadi biasa karenanya..
Seringkali saya melihat, seorang anak merasa sangat bahagia ketika bermain dengan permainan sederhana .. sementara bagi anak lain, permainan itu sangat tidak menarik baginya .. permainannya sama, hanya cara pandang yang berbeda.
Pernah juga melihat ada pria yang sangat bahagia karena berhasil menikah dengan wanita yang cantiknya biasa .. di sisi lain, ada pria yang kurang bahagianya, ketika menikah dengan wanita yang cantik jelita.. Itu yang satu merasa nikmat yang dia dapatkan sangat istimewa .. yang satunya tidak menghargai nikmat tersebut.
Pernah juga melihat, ada yang terkena musibah besar, tapi dia tetap tenang dan sangat mampu menghadapinya, seakan musibah itu sangat kecil baginya .. sementara ada orang lain terkena musibah yang sama, sampai menjadikannya setres dan gila .. musibahnya sama, tapi karena cara pandangnya beda, maka beda pula rasanya.
Oleh karenanya, seringkali kita dengar perkataan “bahagia itu sederhana, tidak harus mahal”
Dan memang itulah kenyataannya, bahagia itu ketika kita mampu menjadikan hati kita menganggap istimewa apa yang kita dapatkan.. baik sesuatu itu besar atau kecil menurut orang lain.
Ditulis dalam beberapa status/komentar oleh,
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى
ref: https://www.facebook.com/addariny.abuabdillah