Alhamdulillah.. wash-sholaatu was-salaamu ‘alaa Rosuulillah…
Kemudian… diantara perkara yang memalingkan seseorang dari kebenaran, dan ini adalah yang terakhir, yaitu…
حيل أهل البطل
⚉ Makarnya orang-orang ahlul bathil.
Karena orang-orang yang ahlul bathil pasti akan melakukan makar dengan berbagai macam cara untuk menghalang-halangi manusia dari kebenaran
Diantaranya adalah :
1. Mereka akan berusaha menjelek-jelekkan kebenaran dan orang yang berusaha berpegang kepada kebenaran
Dimana mereka menamai orang-orang yang berpegangan kepada kebenaran dengan nama-nama yang membuat manusia lari. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS Adz Dzaariat : 52
مَا أَتَى الَّذِينَ مِن قَبْلِهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا قَالُوا سَاحِرٌ أَوْ مَجْنُونٌ ﴿٥٢
“Demikianlah, tidaklah datang seorang Rosul kepada orang-orang sebelum mereka, kecuali mereka berkata Rosul itu penyihir atau gila”
Di zaman ini juga mereka menamai dengan nama-nama yang agar manusia lari, dengan nama RADIKAL atau nama WAHABI atau nama-nama yang lainnya.
2. Memperlihatkan kebathilan bagaikan sebagai sebuah kebenaran.
Dengan cara apa ?.. dengan kata-kata yang indah. Karena… mereka berusaha membela kebatilan mereka, dan mencari berbagai macam alasan, bahkan terkadang mereka mencari dalil yang pemahamannya di paksakan agar manusia menerima kebathilannya tersebut.
Bahkan terkadang mereka akan berusaha untuk mengesankan kepada manusia bahwa ini adalah perkara yang di ikhtilafkan ulama, padahal tidak demikian
3. Bermudah-mudahan dengan berdusta.
Seperti yang dilakukan orang orang rofidhoh, sebagian orang orang sufi, mereka mudah bahkan menghalalkan dusta agar dapat membela pendapat mereka.
⚉ Kata Syaikhul Islam dalam kitab Daarut ta’aru bi Nakl jilid 7 hal. 168
“Bahkan mereka menggunakan kedustaan, kebid’ahan dan kezholiman untuk membela kebathilan mereka tersebut”.
Kita lihat sendiri dizaman ini… orang-orang yang membela kebathilan berusaha berdusta dengan mengada-adakan tuduhan, berdusta dengan membuat-buat dalil atau menyebarkan perkara yang hadits-hadits palsu dan lainya.
4. Menuduh orang yang menyelisihi mereka, bahwa mereka itu kurang pemahamannya.
Orang-orang yang berpegang pada kebenaran dituduh… katanya pemahamannya kurang, (kurang dalam pikniklah dan lainnya). Dan mereka dengan cara seperti itu mengelabui orang-orang awam, padahal mereka sendiri memahami dalil-dalil itu dengan sangat dangkal. Tapi dengan cara seperti itu mereka berusaha untuk menggambarkan seakan-akan bahwa merekalah diatas kebenaran.
5. Menggunakan kata-kata yang sifatnya global.
Yang tentunya mengandung kebenaran dan kebathilan, sehingga dengan kata-kata yang global seperti ini membingungkan orang-orang awam, bahkan juga sebagian penuntut ilmu.
Maka dari itulah kewajiban kita menghadapi mereka dengan cara meminta perincian apa yang dimaksud dengan ucapan mereka tersebut.
6. Mengklaim adanya ijma’ dalam perkara yang mereka pegang(padahal tidak ada ijma’ sama sekali).
Makanya Imam Ahmad dahulu berkata, “Siapa yang mengatakan adanya ijma’ dalam masalah ini maka ia telah berdusta”,
Karena adanya sebagain ahli bathil mengklaim adanya ijma’.
7. Berpegang kepada nash-nash yang telah dihapus, demikian pula pendapat-pendapat yang pelakunya sendiri telah rujuk darinya.
8. Menyembunyikan kebenaran
Sehingga dengan cara seperti itu dia ingin memperlihatkan bahwa orang-orang yang menyelisihi mereka itulah diatas kebathilan, padahal ketika dibukakan semua dalil-dalilnya tampaklah kelemahan pendapat mereka.
Inilah pembahasan terakhir dari kitab Showarif ‘Anil Haq ini, in-syaa Allah akan diganti dengan kitab yang lainnya.
.
.
Wallahu a’lam ?
.
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab yang berjudul “Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page :
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://www.facebook.com/aqidah.dan.manhaj/
Artikel TERKAIT :
⚉ PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil Haq – Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉ PEMBAHASAN LENGKAP – Al Ishbaah – Manhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN