Orang yang membuat sesajen dan persembahan kepada laut atau gunung itu mengira bahwa tuhannya membutuhkan makan dan minum. Padahal Allah berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ. مَا أُرِيْدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيْدُ أَنْ يُّطْعِمُوْنِ . إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِيْنِ

“Tidaklah Aku menciptakan jinn dan manusia kecuali agar beribadah kepada-Ku. Aku tidak menginginkan rezeki dari mereka tidak pula memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allahlah Yang Maha Pemberi rezeki dan pemilik kekuatan yang dahsyat.“
(Adz Dzariyat 55 – 57).

Sesajen dan persembahan laut atau sejenisnya hakikatnya adalah peribadahan kepada para setan. Mereka lakukan itu dalam rangka berlindung kepada setan dari bala dan bencana. Maka setanpun semakin menambah mereka kelelahan dengan sesajen-sesajen yang dianggap kurang ini dan itu.

Allah Ta’ala berfirman:

وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوْهُمْ رَهَقًا

“Dan sesungguhnya ada orang orang dari manusia yang berlindung kepada para jin, maka para jin itu semakin menambah mereka kesusahan.” (Al Jinn: 6)

Padahal para setan itu tidak mampu menolak adzab Allah sama sekali. Bahkan di hari kiamat mereka akan berlepas diri dari para pengikutnya.

Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc,  حفظه الله تعالى

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter, dan Google+ yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *