A’isyah radliyallahu ‘anha berkata:
وما نِيل منه شيء قطُّ، فينتقم مِن صاحبه، إلا أن يُنْتَهك شيء مِن محارم الله، فينتقم لله عزَّ وجلَّ
“Beliau jika dicaci dirinya tak pernah membalas (dengan mencaci) pelakunya kecuali jika dilanggar keharaman keharaman Allah, maka beliau membalas karena Allah Azza wajalla.” (HR Muslim)
Sungguh akhlak amat terpuji namun berat. Karena diri jika dicaci biasanya akan marah dan ingin membalas dendam. Tapi marah saat itu bukanlah marah yang terpuji.
Cukuplah kita mengingat bahwa ketika dicaci maka dosanya untuk yang mencaci dan kita mendapat pahala darinya dan pahala kesabaran.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى