Sesungguhnya orang yang riyaa’ terus dalam penderitaan…

(1). Ia menderita sebelum beramal, hatinya gelisah mencari-cari pujian orang lain, gelisah mencari-cari kesempatan kapan bisa dipuji. Ia sibuk mempersiapkan pencitraan

(2). Ia juga menderita tatkala sedang beramal…, karena Ia harus beramal dengan sebaik-baiknya dan seindah-indahnya karena Ia ingin dipuji. Jika Ia merasakan amalannya/sholatnya/ceramahnya kurang baik maka Ia menderita karena Ia sadar bahwa pujian yang Ia harapkan tidak akan pernah terwujud.

(3). Ia juga menderita setelah beramal, karena hatinya gelisah menanti-nanti kapan pujian dan sanjungan tersebut datang…!!

(4). Jika Ia telah dipuji… terkadang Iapun masih menderita dengan kekecewaan, karena pujian yang Ia raih tidak seperti yang Ia harapkan… tidak sebanding pengorbanan dan persiapan amalan yang telah Ia lakukan.

(5). Kalaulah ia dipuji dengan pujian yang ia harapkan maka ia hanya bahagia sementara, setelah itu hatinyapun akan gelisah lagi menanti-nanti kapan datang pujian berikutnya.

(6). Dan yang paling mengenaskan… penderitaannya diakhirat kelak.., ia akan dipermalukan oleh Allah dihadapan khalayak. Allah membeberkan kedustaannya/riya’nya… selama ini orang terdekatnya menyangkanya sholeh atau ikhlas ternyata…????
Allah juga menghinakannya dengan memerintahkannya untuk mencari ganjaran dari orang-orang yang dahulu ia harapkan pujian mereka… Dan bisa jadi akhirnya Allah memasukkannya kedalam neraka… Wal’iyaadzu billah..

Ustadz DR. Firanda Andirja MA, حفظه الله تعالى.

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter, dan Google+ yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *