Rumah yang dihidupkan dengan ibadah, maka ia akan menjadi terasa nyaman dan hati penghuninya akan tenang, tentram, dan bahagia.

Sedang rumah yang dipenuhi dengan maksiah, maka ia akan menjadi tidak nyaman dan hati penghuninya juga tidak tenang dan gersang.

Syeikh Binbaz -rahimahullah- mengatakan:

“Suatu keluarga, semakin banyak mereka membaca Qur’an, atau mempelajari hadits, atau membaca dzikir, bertasbih dan bertahlil; maka mereka akan semakin selamat dari setan dan semakin jauh darinya.

Sebaliknya, semakin mereka dipenuhi dengan kelalaian dan dan hal-hal yang menyebabkan mereka lalai, seperti: nyanyian bermusik, dan membincangkan gosip; maka mereka akan semakin dekat dengan setan yang menyemangati mereka melakukan kebatilan”.

[Fawaid Ilmiyah min Durus Baziyyah 1/142]

—–

Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa sebenarnya yang paling penting bukanlah bentuk fisik rumah.. tapi bagaimana kita membangun sisi rohaninya, agar sebuah rumah hidup dengan ibadah-ibadah yang dicintai oleh Allah ta’ala, sehingga rahmat Allah memenuhi rumah tersebut.

Rumah yang megah, setiap orang kaya bisa membuatnya.. tapi itu tidak menjamin kenyamanan penghuninya.

Oleh karena itu, seringkali kita mendapati rumah megah, tapi hati kita tidak nyaman saat memasukinya.. sebaliknya seringkali kita dapati rumah yang sangat sederhana, tapi hati kita sangat nyaman dan bahagia tinggal di dalamnya.

Inilah kemurahan Allah ta’ala.. bahwa kenyamanan suatu rumah bisa didapatkan oleh siapapun.. baik yang kaya maupun yang miskin.. kuncinya satu, hidupkan rumah itu dengan ibadah yang dituntunkan oleh-Nya.

Silahkan dishare… Semoga bermanfaat.

Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *