Saya di rumah kebanyakkan kucing yakni 9 ekor, saya jadi stress sekeluarga. mau di buang khawatir dosa
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ala Rasulillah, wa ba’du,
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
دَخَلَتِ امْرَأَةٌ النَّارَ فِى هِرَّةٍ رَبَطَتْهَا ، فَلَمْ تُطْعِمْهَا ، وَلَمْ تَدَعْهَا تَأْكُلُ مِنْ خِشَاشِ الأَرْضِ
Ada wanita yang masuk neraka karena seekor kucing. Dia ikat (mengurung) kucing itu, tidak diberi makan atau dilepas sehingga bisa mencari makanan dari serangga. (HR. Bukhari 3318)
Wanita tersebut diadzab oleh Allah karena dia sengaja membunuh kucing tanpa alasan yang dibenarkan. Dia membunuhnya dengan cara tidak memberi makan kucing itu, sampai mati. Tidak diberi makan atau dilepas sehingga bisa mencari makan sendiri.
Karena itu, membiarkan kucing berkeliaran, sehingga dia bisa mencari makan sendiri, bukan termasuk perbuatan yang terlarang. Termasuk membuang kucing, dengan menaruhnya di tempat yang memungkinkan baginya untuk mencari makanan, diperbolehkan. Dan ini tidak terhitung membunuh binatang atau menyiksa binatang.
Dalam Fatwa Lajnah Daimah terdapat pertanyaan,
توجد هرة دائما تولد لها أولاد في منزلنا ، وتؤذينا بأولادها ، ونتركها هي وأولادها حتى يكبر الأولاد ويصبحون قادرون على الأكل ، عندئذ يأتون باللحوم المتبقية من النفايات ويوسخون المنزل ، عندئذ أقوم بمسك أولادها ووضعهم في أطرف مكان به مطعم ، المهم أبعدهم عن المنزل ، هل في ذلك حرج أو علي ذنب ؟
Ada seekor kucing betina yang selalu melahirkan anak-anaknya di dalam rumah. Anak-anak kucing tersebut membuat kami resah. Kami membiarkan sang induk bersama anak-anaknya hingga mereka tumbuh besar dan bisa mencari makan sendiri. Ketika sudah besar, anak-anak kucing itu membawa sisa daging dari tong sampah dan mengotori rumah. Saat itu saya langsung mengangkat anak-anak kucing tersebut dan menaruhnya di ujung terjauh sebuah restoran. Yang penting saya menjauhkannya dari rumah. Apakah perbuatan itu salah atau saya berdosa?
Jawaban Lajnah Daimah,
يجوز ذلك تخلصا من أذاها ، ولا حرج عليك إن شاء الله
Anda boleh membuang anak-anak kucing tersebut agar terhindar dari gangguannya dan, Insya Allah, Anda tidak berdosa. (Fatawa al-Lajnah ad-Daimah 26/182-183, no. 9687)
Demikian, Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Ketika kucing saya matu karena saya lupa memberi ia makan dan saya takut di marahi, jadi… Saya membuangnya… Tapi saya menyadari itu salah dan saya mengambil nya lagi lalu mengubur nya sambil menangis menyesal….. Apakah itu perbuatan yang berdosa 🙁
at 8:31 pm
Ketika kucing saya mati karena saya lupa memberi ia makan dan saya takut di marahi, jadi… Saya membuangnya… Tapi saya menyadari itu salah dan saya mengambil nya lagi lalu mengubur nya sambil menangis menyesal….. Apakah itu perbuatan yang berdosa 🙁
Membuang anak kucing tentu saja berdosa apalagi jika anak kucing itu berumur satu bulan dua bulan!!
Mereka belum bisa mencari makan sendiri.
Tolong ditegaskan berdosanya dahulu sebelum menerangkan tidak berdosa. Masyarakat kita literasinya rendah, pemahaman membacanya juga kurang, kemauan membaca sampai habis pun minimalis. Karena penegasan tidak berdosa ini banyak sekali anak kucing yang dibuang ke kawasan sekitar rumah saya. Memang saya memelihara kucing dan memberi makan semua kucing yang datang ke rumah. Tapi untuk anak kucing yang tidak mampu makan sendiri dan dibuang begitu saja dalam keadaan sehat dan gendut terawat ke dalam got dekat rumah, tentu saja itu berdosa!! Dosa pertama adalah menelantarkan anak kucing tersebut. Dosa kedua adalah melemparkan tanggungan kepada orang lain dengan memanfaatkan rasa IBA yang ada pada diri orang lain tersebut!!
Jahanam… Manusia jahanam!!