Mempermasalahkan hikmah yang Allah kehendaki dari perbuatan-Nya, dan mengorek-ngorek masalah ini tanpa arahan nash yang sahih adalah sumber kesesatan !!

=====

Dan ini bukanlah hal baru, tapi sudah sejak dahulu dikatakan oleh Syaikhul Islam -rahimahullah-, beliau mengatakan:

“Sumber kesesatan makhluk Allah dari semua kelompok adalah mencari-cari sebab Allah melakukan perbuatan-Nya” [Qasidah Ta’iyyah fil Qadar no:6, hal: 116].

Dan inilah yang sekarang banyak digunakan oleh sebagian musuh Islam dalam usahanya menyesatkan kaum muslimin.

Maka jangan heran dengan perkataan-perkataan seperti:

“Mengapa Allah menyuruh Iblis untuk bersujud kepada Adam padahal Dia tahu Iblis tidak akan mau melakukannya ?!”

“Mengapa wahyu pertama turun di Gua Hira’, bukan di Masjid ?!”

“Mengapa Allah menciptakan babi, lalu mengharamkannya ?!”

“Mengapa Allah tidak menjadikan manusia masuk surga semuanya ?!”.

“Mengapa Allah tidak menjadikan manusia tanpa nafsu, biar selalu taat kepada-Nya ?!”.

Dan masih banyak contoh-contoh lainnya.. setiap orang akan sangat mudah membuat pertanyaan-pertanyaan seperti itu.. sehingga hanya orang yang jahil saja, yang beranggapan bahwa jika dirinya bisa membuat pertanyaan seperti itu, berarti sudah tinggi ilmunya.. sama sekali tidak, bahkan itu MENUNJUKKAN KEJAHIAN DIA dan KEDANGKALAN PIKIRANNYA.

Ada beberapa kaidah yang bisa menjadi jawaban bagi varian pertanyaan seperti di atas, diantaranya:

1. Bahwa Allah adalah maha tinggi hikmah dan kebijaksanaannya, sehingga tidak pantas lagi ditanya lagi mengapa melakukan ini dan itu.. pertanyaan seperti itu hanya pantas ditujukan kepada makhluknya yang lemah kemampuannya dan dangkal pikirannya. [Lihat QS. Al-Anbiya’: 23].

Cobalah kita masuk ke ruang kokpit pilot, di sana akan kita temukan banyak sekali tombol yang kita tidak tahu fungsinya.. apakah kita akan mempermasalahkannya ?! Tentunya tidak, karena kita yakin bahwa tidak ada satupun tombol dibuat kecuali ada hikmah dan tujuannya !

Jika ini pada perbuatan manusia yang ilmunya terbatas, bagaimana denan perbuatan Allah yang ilmunya tanpa batas!

2. Bahwa semua perbuatan Allah pasti memiliki hikmah yang tinggi di baliknya, karena “Dia adalah Al-Hakiim dan Al-Aliim”. (maha tinggi hikmah dan ilmu-Nya). [QS. Azzukhruf: 84].

Adapun ketidak-tahuan kita akan hikmah yang Allah inginkan dalam melakukan sesuatu, maka itu bukan berarti hikmah itu tidak ada.. tapi karena AKAL KITA YANG LEMAH INI TDAK MAMPU MENJANGKAUNYA. “Sungguh manusia sangat zalim dan sangat bodoh”. [QS. Al-Ahzab: 72].

Hal ini sebagaimana akal manusia seringkali tidak bisa menjangkau fungsi organ pada makhluk ciptaan Allah.. di saat itu mereka akan mengatakan organ ini tidak ada fungsinya.. tapi setelah berjalannya waktu, ternyata mereka menemukan fungsi organ tersebut.. *Ingat, sebabnya adalah karena kejahilan manusia, bukan karena ada yang kurang pada perbuatan Allah ta’ala*.

Lihatlah, betapa banyak ayat dan hadits yang baru bisa dibuktikan keilmiahannya di zaman modern ini, padahal dahulunya mereka mengolok-oloknya!!

3. Allah telah menjelaskan banyak hikmah yang Dia inginkan dari perbuatannya, baik dalam Al Qur’an maupun melalui lisan Nabi-Nya shallallahu alaihi wasallam.. maka terimalah penjelasan itu dg apa adanya.

Adapun yang tidak dijelaskan oleh-Nya, maka jika akal kita bisa menjangkaunya, alhamdulillah itulah yang diharapkan.. jika akal kita tidak bisa menjangkaunya, maka katakanlah bahwa:

“Allah itu maha tinggi hikmah-Nya, maha mengetahui segalanya, maha luas rahmat-Nya, dan maha tinggi keadilan-Nya.. Tidak ada satupun perbuatan-Nya yang luput dari hikmah-Nya.

Jika kita tidak tahu hikmah dari perbuatannya, maka itu karena keterbatasan akal kita.. bisa jadi ada orang lain yang mengetahuinya.. dan bisa jadi hanya Allah yang mengetahuinya”.

Jadi, saudaraku kaum muslimin.. jangan lagi dibuat bingung oleh perkataan mereka yang sedang bingung.. semuanya hanyalah barang usang yang mereka pungut lagi dari sampah masa lalu.

Silahkan dishare… semoga bermanfaat.

Musyaffa’ Ad Dariny MA,  حفظه الله تعالى

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *