Sungguh Penting Shalat Bagi Umat Muslim
Perlu benar-benar diperhatikan bahwa satu-satunya ibadah yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terima langsung dari Allah adalah perintah shalat. Untuk mendapatkan perintah ini, beliau juga melakukan perjalanan yang sangat luar biasa yaitu isra’ dan mi’raj. Kisah ini diabadikan dalam Al-Quran, Allah berfirman,
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ ءَايَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِير
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (QS. Al-Isra` : 1).
Oleh karena itu, kedudukan shalat sangat penting dalam Islam. Jadi, sudah seharusnya kita sebagai umat muslim mengerjakan shalat wajib tepat waktu dan bagi muslim laki-laki mengerjakannya secara berjamaah serta berusaha shalat sunnah untuk melengkapi atau menyempurnakan shalat wajib yang kita kerjakan.
Berikut Beberapa Hal yang Menunjukkan Pentingnya Shalat
[1] Shalat adalah tiang agama
Jika tiang suatu bangunan rusak maka rusak semua bangunan tersebut. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ
“Inti segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat” (HR. Tirmidzi no. 2825. dishahih oleh Syaikh Al Albani).
[2] Shalat adalah amalan pertama kali yang dihisab
Jika amal shalat bagus, maka bagus pula amalan yang lain dan sebaliknya. Tentu sangat rugi mereka yang beramal sangat banyak seperti bersedekah yang banyak, puasa yang banyak akan tetapi shalatnya jelek baik kualitas maupun kuantitas
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺃﻭﻝ ﻣﺎ ﻳﺤﺎﺳﺐ ﺑﻪ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻓﺈﻥ ﺻﻠﺤﺖ ﺻﻠﺢ ﻟﻪ ﺳﺎﺋﺮ ﻋﻤﻠﻪ ﻭﺇﻥ ﻓﺴﺪﺕ ﻓﺴﺪ ﺳﺎﺋﺮ ﻋﻤﻠﻪ
“Perkara yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka seluruh amalnya pun baik. Apabila shalatnya buruk maka seluruh amalnya pun akan buruk” (Silsilah Al-Ahadits Ash- Shahihah, no.1358).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan,
ﻓﺈﻥ ﺻﻠﺤﺖ ﻓﻘﺪ ﺃﻓﻠﺢ ﻭﻧﺠﺢ ﻭﺇﻻ ﻓﻌﻠﻰ ﺍﻟﻌﻜﺲ ﺧﺎﺏ ﻭﺧﺴﺮ
“Jika baik shalatnya, maka beruntung dan selamat. Jika tidak, maka kebalikanya yaitu rugi dan rugi” (Syarah Riyadush Shalihin 5/103).
[3] Meninggalkan shalat dengan sengaja bisa menyebabkan seseorang keluar dari agama Islam menurut pendapat
Karena shalat inilah yang membedakan orang Islam dengan bukan Islam
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ
“(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat” (HR. Muslim no. 257).
[4] Meninggalkan shalat menyebabkan masuk ke neraka Saqar
Allah berfirman,
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ . قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ
“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat” (QS. Al-Mudattsir: 42-43).
[5] Dosa meninggalkan shalat lebih besar daripada dosa berzina, mencuri, mabuk dan dosa lainnya (selain dosa syirik)
Ibnul Qayyim berkata,
لا يختلف المسلمون أن ترك الصلاة المفروضة عمدا من أعظم الذنوب وأكبر الكبائر وأن إثمه عند الله أعظم من إثم قتل النفس وأخذ الأموال ومن إثم الزنا والسرقة وشرب الخمر وأنه متعرض لعقوبة الله وسخطه وخزيه في الدنيا والآخرة
“Ulama kaum muslimin tidak berbeda pendapat bahwa meninggalkan shalat wajib dengan sengaja termasuk dosa besar yang terbesar. Dosanya di sisi Allah lebih besar dari dosa membunuh jiwa, mengambil harta tanpa hak, berzina, mencuri dan minum khamar. Pelakunya terancam dengan hukuman Allah, kemurkaan-Nya dan kehinaan dari-Nya di dunia dan akhirat” (Ash-Shalaatu wa Ahkaamu Taarikiha, hal. 31).
Hendaknya kita memperhatikan kedudukan shalat ini dan selalu menjaga diri kita dan keluarga serta kaum muslimin agar shalat menjadi ibadah dan kegiatan yang diprioritaskan.
@Gemawang, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
Artikel Muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/29853-pentingnya-shalat-dalam-peristiwa-isra-dan-miraj.html