Ketika Allah Ta’ala memilih bahasa Arab untuk menjelaskan (firman-Nya), menunjukkan bahwa bahasa-bahasa yang lainnya, kemampuan dan tingkatannya di bawah bahasa Arab

Alquran Al-Karim Seluruhnya adalah Muhkam dengan Jenis Ihkam Umum

Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah Ta’ala

كِتَابٌ أُحْكِمَتْ آيَاتُهُ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِنْ لَدُنْ حَكِيمٍ خَبِيرٍ

Alif laam raa, (inilah) suatu Kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi (indah) serta dijelaskan secara terperinci yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu” (QS. Huud: 1).

الر ۚ تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْحَكِيمِ

“Alif laam raa. Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung kerapian dan keindahan yang sempurna” (QS. Yunus: 1).

وَإِنَّهُ فِي أُمِّ الْكِتَابِ لَدَيْنَا لَعَلِيٌّ حَكِيمٌ

Dan sesungguhnya Al-Quran itu dalam induk Al-Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung keindahan sastra yang sempurna” (QS. Az-Zukhruf: 4)

Makna ihkam umum dalam konteks ini adalah seluruh ayat-ayat Alquran itu tersusun dengan rapi, indah, dan sempurna, baik lafal maupun maknanya, tak ada kekurangan dan aib sedikitpun dalam makna maupun lafazhnya.[1]

Oleh karena itu, jika dicermati dengan baik, maka akan didapatkan bahwa seluruh kabar yang terdapat di dalamnya adalah kebenaran, sehingga tidak ada sedikit pun kedustaan dan pertentangan satu sama lain, serta sangat bermanfaat sehingga tidak ada sedikit pun keburukan dan kesia-siaan dalam Alquran. Seluruh hukum-hukumnya adalah adil dan bijaksana, tidak ada kezaliman, pertentangan, dan hukum yang buruk.[2]

Allah Ta’ala menyebut bahasa Arab dengan bahasa yang Mubiin, yaitu bahasa yang bisa menjelaskan. Allah berfirman,

بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ

dengan bahasa Arab yang jelas lagi menjelaskan” (QS. Asy-Syu’araa`: 195).

Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitab Tafsirnya mengatakan:

أي: هذا القرآن الذي أنزلناه إليك [أنزلناه] بلسانك العربي الفصيح الكامل الشامل، ليكون بينا واضحا ظاهرا، قاطعا للعذر، مقيما للحجة، دليلا إلى المحجة.

“Maksudnya bahwa Alquran ini adalah (wahyu) yang Kami turunkan kepadamu dengan lisan (bahasa)mu (yaitu) bahasa Arab yang fasih, sempurna, universal agar menjadi bahasa yang terang, lagi jelas sekali, memutuskan udzur, menegakkan hujjah dan sebagai dalil yang menunjukkan kepada hujjah yang dimaksud.”

Di antara makna {مُبِينٍ} dalam ayat tersebut adalah bahasa yang ciri khasnya mampu menjelaskan makna yang dimaksud oleh pembicara. Ibnu Faris (w. 395) -salah satu ulama bahasa- menyatakan,

فلما خَصَّ – جل ثناؤه – اللسانَ العربيَّ بالبيانِ، عُلِمَ أن سائر اللغات قاصرةٌ عنه، وواقعة دونه

 

“Ketika Allah Ta’ala memilih bahasa Arab untuk menjelaskan (firman-Nya), menunjukkan bahwa bahasa-bahasa yang lainnya, kemampuan dan tingkatannya di bawah bahasa Arab” (as-Shahibi fi Fiqh al-Lughah, 1/4).[3]

[Bersambung]

[1].  Lihat Ushulun fit Tafsir, Syaikh Al-Utsaimin, dan Quran.ksu.edu.sa/tafseer/tanweer/sura11-aya1.html#tanweer

[2].  Lihat Ushulun fit Tafsir, Syaikh Al-Utsaimin, hal.

[3]               . https://konsultasiSyariah.com/24981-mengapa-Alquran-berbahasa-arab.html

***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *