Sungguh ajaran TAUHID membuat manusia menjadi mulia, paling sesuai dengan nurani dan logika manusia. Beberapa praktek kesyirikan (lawan TAUHID) ternyata sangat berlawanan dengan logika sehat manusia dan membuat manusia menjadi rendah derajatnya
Contoh pertama:
Ada sebuah tikungan tajam sebuah jalan, faktanya banyak kendaraan sering kecelakaan di situ. Mitos kesyirikan yang menyebar adalah:
“Agar terhindar dari kecelakaan, pengendara harus membunyikan klakson dengan kencang dalam waktu yang lama sebagai penghormatan terhadap jin penunggu tikungan tersebut”
Ternyata:  sebab utamanya adalah karena bunyi klakson itu bisa memberikan info pada kendaraan di seberang tikungan tajam bahwa ada kendaraan dari arah berlawanan sehingga bisa mengatur dan memperlambat kendaraan. Kecelakaan pun bisa dihindari insyaAllah
Contoh kedua:
Agar bangunan rumah kuat ketika dibangun, maka pemilik rumah harus menggantungkan beberapa pangkal buah pisang yang sudah matang ketika dibangun di atas rangka atap rumah
Ternyata: Buah pisang itu memudahkan para tukang bangunan untuk makan/mengemil mengisi tenaga tanpa harus naik-turun dari atap rumah
Memang bisa jadi ini adalah cara orang dahulu melakukan edukasi, akan tetapi ini edukasi yang tidak tepat. Harusnya dijelaskan baik-baik, insyaAllah manusia pasti paham karena mereka mahluk mulia yang telah dikaruniai akal
Masih mending jika ada “manfaatnya” masih ada perbuatan kesyirikan yang benar-benar membuat manusia menjadi hina, semisal:
-Membangun jembatan harus menyembelih beberapa sapi dan mengantungkan kepalanya di jembatan
-Melakukan ritual-ritual yang tidak  ada kaitan hukum sebab-akibat dan menghabiskan banyak dana dan tenaga

Ajaran TAUHID dan ANTI SYIRIK, sangat memuliakan manusia
Allah Ta’ala berfirman,

ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﻛَﺮَّﻣْﻨَﺎ ﺑَﻨِﻲ ﺁﺩَﻡ

َ

Dan sungguh kami telah memuliakan anak Adam.” (QS. Al Isra [17]: 70)

Silahkan baca juga pembahasan berikut:
1. https://muslimafiyah.com/tauhid-mengajarkan-agar-manusia-mulia-lebih-tinggi-derajatnya-daripada-makhluk-yang-lain.html
2. https://muslimafiyah.com/penting-mengetahui-sebab-kauniy-dan-sebab-syari.html
@Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *