Bismillah. Duduk di masjid atau di tempat sholat dalam rangka menunggu tiba waktu sholat berikutnya adalah termasuk amalan ibadah yang memiliki keutamaan dan pahala yang besar, diantaranya:

1. Selama seseorang duduk di masjid atau tempat sholatnya dalam rangka menunggu datangnya waktu sholat berikutnya, ia dianggap oleh Allah bagaikan orang yang sedang sholat.

2. Allah menghapuskan kesalahan dan dosanya, serta meninggikan derajatnya.

3. Para malaikat senantiasa bersholawat atasnya dan mendoakan kebaikan, serta memohon kepada Allah ampunan dan rahmat baginya.

4. Duduk di masjid atau tempat sholat dalam rangka menunggu datangnya waktu sholat berikutnya pahala dan keutamaannya bagaikan orang yang berjaga-jaga di wilayah perbatasan negeri muslim dengan negeri kafir.

Berikut ini kami akan sebutkan hadits-hadits shohih yang menunjukkan pahala dan keutamaan amalan ibadah di atas:

» HADITS PERTAMA:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَا يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاةٍ مَا دَامَ يَنْتَظِرُهَا وَلَا تَزَالُ الْمَلَائِكَةُ تُصَلِّي عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِي الْمَسْجِدِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ مَا لَمْ يُحْدِثْ, فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ حَضْرَمَوْتَ وَمَا الْحَدَثُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ, قَالَ فُسَاءٌ أَوْ ضُرَاط

“Salah seorang dari kalian akan tetap dianggap sedang sholat selama ia menunggu sholat. Dan malaikat juga akan senantiasa bersholawat selama salah seorang dari kalian berada di masjid, mereka berkata; “Ya Allah, ampunilah ia, Ya Allah rahmatilah ia, ” yakni selama ia tidak berhadats (tidak batal wudhunya).” maka ada seorang laki-laki dari Hadramaut bertanya, “Wahai Abu Hurairah, seperti apa hadats (yang membatalkan wudhu itu)?” ia menjawab, “Kentut tanpa suara atau pun bersuara.” (HR. At-Tirmidzi, Ahmad, dan selainnya).

» HADITS KEDUA:

Dari Sahl bin Sa’d as-Sa’idi radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ جَلَسَ فِي الْمَسْجِدِ يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ فَهُوَ فِي صَلَاةٍ

“Barangsiapa duduk di masjid dalam rangka menunggu sholat, maka dia terhitung dalam keadaan sholat.” (HR. an-Nasa’i dan Ahmad dengan sanad hasan).

» HADITS KETIGA:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ألا أدلكم على ما يمحو الله به الخطايا ويرفع به الدرجات, قالوا بلى يا رسول الله, قال : إسباغ الوضوء على المكاره, وكثرة الخطا إلى المساجد, وانتظار الصلاة بعد الصلاة, فذلكم الرباط

“Maukah kalian aku tunjukkan tentang sesuatu yang dengannya Allah menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat-derajat?” Para sahabat menjawab, ‘Tentu, wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda: ‘Menyempurnakan wudhu dalam keadaan yang tidak disukai, memperbanyak langkah menuju masjid, dan menunggu sholat (yang berikutnya) setelah melakukan sholat, itu adalah ribath (yakni pahalanya seperti berjaga-jaga di wilayah perbatasan negeri muslim dan kafir, pent).” (HR. Muslim nomor.251).

» CATATAN:
Keutamaan dan pahala amalan tersebut akan didapatkan oleh siapa saja yang duduk di masjid atau tempat sholatnya dalam rangka menunggu datangnya waktu sholat berikutnya, dan ia senantiasa menahan jiwa dan raganya dari kesibukan dalam urusan dunia seperti jual beli, memenuhi nafsu syahwat yang mubah/halal, dan selainnya.

Semoga Allah memberikan taufiq dan kemudahan kepada kita semua agar bisa meraih pahala dan keutamaan dari setiap amalan yang disyari’atkan-Nya. Amiin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *