Orang kuat tuh yang bertawakkal hanya kepada Allah Ta’ala. Ia takut hanya kepada Allah, mengharap hanya kepada Allah, menanti pertolongan hanya dari Allah.
Adapun orang yang ditubuhnya deembel-ebeli ajimat atau mantra atau nama-nama setan, maka sejatinya mereka itu lemah alias loyo.
Sahabat Imran bin Khusain radliallahu ‘anhu mengisahkan :
أَنَّ النَّبيَّ صلى الله عليه وسلم رأى رجلاً في يده حَلْقًةٌ من صفرٍ، فقال: “ما هذه؟”. قال: من الواهنَة، فقال: “انزِعْها؛ فإِنَّها لا تزيدك إلاَّ وَهَناً؛ فإنَّك لو متَّ وهي عليك ما أفلحت أبداً.” رواه أحمد بسند لا بأس به.
Bahwasannya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu hari melihat seseorang memakai gelang dari kuningan, lalu beliau bertanya: “Apakah ini?”, ia menjawab : gelang penangkal penyakit loyo “al-wahinah”. Segera beliau perintahkan lelaki itu untuk menanggalkan gelang itu dengan bersabda : “Lepaskanlah, karena sesungguhnya gelang itu tiada gunanya, selain semakin menambah dirimu semakin loyo, seandainya engkau mati dan gelang itu masih ada padamu, maka engkau tiada pernah beruntung selama-lamanya.” (Hadits riwayat Ahmad).
Apalagi orang yang sumber kekuatannya berasal dari setruman alias ces-cesan dari mbah dukun atau juru kunci kuburan, maka ya sudah barang tentu semakin loyo dan loyo.
Allah Ta’ala berfirman:
وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Al Jin 6)
Sobat! jadilah orang kuat sejati, yaitu dengan bertawakkal kepada Allah Ta’ala Yang Maha Kuat, bukan dengan minum obat kuat, apalagi memakai ajimat atau komat-kamit membaca mantra-mantra untuk memanggil khodam, atau ngecas kekuatan lewat mbah dukun.